Rabu, 09 Maret 2016

Nestapa



Nestapa, dosa-dosa membukit sudah.
Rukuk dan sujud, terkubur dan lenyap.
Terkubur oleh gemerlap-gemerlap kenistaan.
Kilauan dunia, butakan pandangan keabadian.
Keabadian melesat, jasad jungkir balikkan dunia.
Nestapa, do’a dan dzikir terasa pahit.
Do’a hanyalah tanda kerendahan.
Rendah, dikala dunia telah tergenggam.
Tergenggam oleh tangan-tangan kedurhakaan.
Nestapa, rentetan kalimat wahyu sudah tak bermakna.
Kalimat wahyu hanya kotori jari-jari mutiara.
Mulut-mulut kemurkaan terasa kaku untuk bersua.
Suara terdengar hanya untuk rentetan angka.
Nestapa, rukuk dan sujud terwujud saat murka ilahi menghadang.
Do’a dan dzikir terlontar saat sang Hakim Lemparkan kemelaratan.
Kalimat wahyu terdengar saat jiwa tiba waktunya

Oleh : Edy SS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar