oleh: Edy SS.
Dunia
dengan lampu kristalnya menyinari ruang sudut kamar tidur, bagian jasadku
terasa ada kehangatan cahaya itu, beberapa hari aku tak pernah merasakan
kesejukan udara pagi seperti saat ini. Bola mata terkejut menatap garis-garis
cahaya yang masuk sedikit demi sedikit disela-sela jendela saat perempuan setengah
baya membuka kain warna biru dengan pernak-pernik kuning telur menyala
diatasnya.
“Apa kamu tidak capek nak tidur
terus, tidak biasanya kamu seperti ini nak?”
tegur perempuan tua yang memiliki 2 orang anak, dan aku adalah anak sulung dari
ibu tua ini.
“ Sudah 5 hari ini kamu tak pernah
keluar kamar, apa gerangan yang kamu pikirkan” sambil menggelengkan kepala,
Tak
Mendengar aku menyahut atau bergerak bangun dari atas kasur, mama pun keluar
dengan wajah muram ditambah garis-garis keriput diwajahnya terlihat dengan
jelas ada kekhawatiran dan kesedihan dalam hatinya.
Seakan
aku tak memiliki daya untuk mencungkil diriku sendiri terbangun dari
kemanjaanku dari dipan persemidian ini, saat ingin terbangun, bayangan
ketakutan, rasa malu yang berlebihan serta beban hidup yang mereka timpahkan
semua padaku buat aku merasa lebih ringan jalani hidupku diatas tempat ini dan didampingi
dengan bantal serta boneka marsupilami
yang dibelikan oleh dae dua tahun silam sebelum ia pergi kembali menghadap sang
Khalik.
Perlahan
kuambil HP dari bawah bantal tidur yang hanya bisa ku jadikan sandaran kepala,
sudah lima hari ini pula aku tak pernah mendengar ada suara bayi tertawa yang
keluar darinya, ku tekan tombol merah, keluarlah cahaya dari benda mati buatan
cina ini. Tak lama terdengar belasan kali suara pesan muncul dalam layar merah “5 Pesan Masuk”
“tris,, aku putus lagi dengan
yanto,, alx dy dah tw lo aku pcaran jg sma fauzan,, gimana nich?? Bantuin aku
bjukin yanto yah!! Please..”
“npa g’ dtng klyah hr ne,,, Q mw crhat ne,,
dtang ych,,dtang yach!/!!”
“Mfn Q yh dah prmainin perasaan
Qm,,,,, 2 minggu lg Q nikah! Se X lg mfn Q”
“kk hr senin depan santi ujian,,,
kirimin uang yah bwt bayar SPP!!!!!”
“sob,, kekmps krng cepat,, alx hr
ini terakhir batas pmbyaran kuliah ne!?”
Saat
aku jadi tulang punggung keluarga, biayain sekolah adik, kuliah dan hutang pada
sang rentenir yang semakin menumpuk yang sekian bertambahnya hari selalu
menghisap darah serta tulangku dan saat laki-laki yang sangat kupercayai telah
mempermainkan diriku, janji dan ucapan manis yang membuat hatiku luluh tak
berdaya ternyata merupakan jurus srigala ganas pada mangsanya. Aku hanya sendiri, tak ada tempat aku untuk
bersandar karena memang akulah sandaran dari teman-temanku.
“Teman!! Ya..teman!! hmmm….apa
mereka temanku?????”
Teman
yang hanya anggap aku sebagai gudang pembuangan dari masalah-masalah mereka,
saat sedih aku sandaran mereka, tempat curhat, tempat cari nasehat dan sebagai
motivator mereka. Namun, saat aku jadi mayat hidup seperti ini tak pernah
terlihat mereka muncul disampingku.
Lebih
baik aku tak pernah terbangun dari atas kasur ini. Tak ada curhat, tak ada
omelan, tak sakit hati dan tak ada beban hidup “Marsupilami kecilku,,,, hanya kau yang selalu setia ada disampingku”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar